
Prolog
Ia memandang pada langit-langit atap di sudut
kamarnya. Ia terdiam beberapa saat seraya memandangi bagian lain sisi dinding
kamar.
Ada yang hilang.
Keningnya berkerut samar. Tentu saja ada yang
hilang. Hanya saja ia lupa akan sesuatu yang hilang itu.
Ia memejamkan matanya sejenak sambil...