Cikal Network

Tuesday 1 December 2015

Modul Praktikum Pemeliharaan Mesin

TUGAS
MODUL PRAKTIKUM



TUGAS AKHIR SEMESTER

Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Pemeliharaan Mesin
pada Semester V Tahun Akademik 2014-2015


oleh
Fauzi Cikal Antariksa
012.12.005






PROGRAM D-4 TEKNOLOGI PENGOLAHAN PULP DAN KERTAS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG
BEKASI
20
15











MODUL I
LAY OUT STOCK PREPARATION & PAPER MACHINE


1.1         Layout Stock Preparation & Paper Machine

  
1.2         Bagian-bagian di Stock Preparation dan fungsinya
Bagian-bagian di stock preparation beserta fungsinya diantarannya :
1.    Pulper
Pulper berfungsi untuk mensuspensikan serat selulosa kedalam air. Untuk di pabrik kertas pulper berfungsi untuk menguraikan pulp menjadi bubur kertas dan penyaring kotoran yang mempunyai ukuran lebih besar dari lubang serat.
2.    Flotator
Untuk memisahkan partikel-partikel tinta dari serat dan bertujuan juga untuk melakukan flotasi (metode pemisahan suatu zat dari zat lainnya pada suatu cairan/larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan dari zat yang akan dipisahkan).
Terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
2.1          Selective Flotation
Selective flotation digunakan pada sistem stock preparation untuk proses daur ulang kertas. Sasarannya adalah untuk menghilangkan zat pencemar dari suspensi seperti tinta printing, pelengket, filler, pigmen coating, dan bahan pengikat. Biasanya, flotasi dilakukan pada konsistensi 0,8-1,5% dan suhu 40-70 C, kondisi suspensi haruslah netral (pH 7-9) dan air kesadahan 5-30 ° dH.
2.2          Nonselective Flotation (Dissolved Air Flotation DAF)
Tujuannya adalah untuk membuang semua pengotor di air yang tidak diinginkan yang tidak bisa terlarut dengan pemisahan mekanik, seperti sampah anionik atau kotoran mikroskopik. Komponen ini akan berpengaruh negatif pada proses produksi atau kualitas produk. Flotasi yang didasarkan pada gelembung yang dihasilkan oleh air-air jenuh yang melakukan penekanan pada proses unit disebut flotasi udara terlarut (DAF= Dissolved Air Flotation).
3.    Slusher atau Deflaker
Berfungsi untuk memecah potongan kecil (serpihan) dari kertas yang belum hancur atau lembaran pulp menjadi serat individu. Kandungan sisa serpihan setelah masuk deflaker harus nol, dalam kasus tertentu setidaknya di bawah 5%. Slushing setidaknya harus menghasilkan suspensi yang dapat dipompa yang memungkinkan untuk coarse screening (pemisahan kasar) dan deflaking jika diperlukan. Dalam kasus recovered papers, partikel tinta dan partikel nonkertas lainnya harus terlepas dari serat.
4.    Dump Chest
Berfungsi sebagai tempat penampungan pulp sementara sebelum ke tahap cleaner
5.    Mixing Chest
Sebagai tempat untuk mencampurkan fiber dari virgin pulp maupun recovered paper yang sudah seragam sebelum masuk ke headbox. Proses yang terjadi di mixing chest ini adalah mixing and storing.
6.    Cleaner
Alat pembersih serat, dimana serat pulp yang bersih akan terangkat keatas dan kotoran yang lebih berat akan turun kebawah tabung pembersih. Alat pembersih ini menggunakan "centrifugal force" (kuatan putar) menyebabkan material yang berat dan solid kehilangan momentum pada sisi dinding dalam cleaner. Efek ini membuat material berat tadi lebih cepat turun kebawah tabung dibanding fiber yang ringan.
Cleaner terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
6.1          High Consistency Cleaners
HC Cleaner berada setelah slushing dan beroperasi pada konsistensi antara 2-5 %, terkadang sampai 6 %. HC Cleaners adalah cyclone terbesar yang digunakan dalam industri kertas. HC Cleaners digunakan untuk pre-cleaning untuk menghilangkan partikel berat dengan ukuran lebih dari 1 mm.
6.2          Medium Consistency Cleaners
MC Cleaners biasanya beroperasi pada konsistensi sampai 2 %, MC Cleaners berukuran medium dan single stage cleaner dengan junk trap.
6.3          Low Consistency Cleaners
LC Cleaners beroperasi pada konsistensi 0,5 samapai 1,5% dan LC Cleaners tersebut lebih kecil daripada HC atau MC Cleaners.
7.    Screener
Berfungsi untuk untuk memisahkan partikel dari suspensi yang berbeda dalam ukuran, bentuk dan deformabilitas (kemampuan sel untuk berubah bentuk ketika melalui ruang sempit) dari serat agar siap didistribusikan pada mesin pembentuk lembaran kertas selanjutnya. 
7.1          Coarse Screening
Dalam coarse screening (penyaringan kasar) baik disk dan penyaring silinder digunakan. Disk screen beroperasi pada konsistensi di bawah 6%. Berkaitan dengan efektivitas mesin dalam pemisahan serat serpih, disk screen juga digunakan dalam tahap screening kedua pada sebuah sistem dengan penyaring silinder pada tahap pertama untuk mengurangi hilangnya serpihan kertas yang terdiri dari serat yang berharga
7.2          Fine Screening
Fine screening selesai bekerja pada konsistensi rendah dibawah 1.5 %. Rotor (mesin penggerak) disesuaikan dengan kebutuhan dari LC screening kecepatan berputarnya adalah 10 – 30 m/s.
8.    Refiner
Berfungsi sebagai penghalus serat dimana bubur kertas dipotong dan dihancurkan kecil-kecil. Proses ini bertujuan meningkatkan properti kekuatan dan "bonding" serat (bersatunya serat satu sama lain).
9.    Deaerator
Berfungsinya untuk memberikan gelembung untuk mengangkat partikel tinta pada serat
10.    Disk Thickener
Disk Thickener berfungsi untuk mendapatkan konsistensi yang sesuai untuk tahap selanjutnya dengan cara pengentalan (menaikkan viskositas) sehingga diperoleh retensi air sesuai dengan yang diharapkan.
11.    Washer
Berfungsi untuk memisahkan tinta dari suspensi yang bersifat hidrofilik.
12.    Machine Chest
Machine chest berfungsi sebagai tempat penampungan terakhir di seksi Stock Preparation. Dan juga untuk menjaga konsistensi bubur pulp menuju head box

  
1.3         Bagian bagian di Paper Machine dan fungsinya
Bagian bagian di Paper Machine beserta fungsinya diantaranya :
1.      Press Screen
Press screen berfungsi menyaring kotoran ataupun kontaminan agar tidak menyumbat di bibir slice pada saat stock masuk ke headbox.
2.      Headbox
Berfungsi untuk mendistribusikan dan menyemprotkan buburan kertas di atas fourdriner sehingga membentuk formasi berupa lembaran
3.      Wire
Berfungsi membentuk jaringan serat dari buburan kertas (stock).
4.      Wet Press
Berfungsi untuk mengurangi kadar air pada lembaran keras yang terbentuk pada wire. Pada press section pengurangan kadar air dilakukan dengan tekanan mekanik antara rol-rol dan felt yang berputar.
5.      Dryer
Fungsi dari dryer yaitu untuk mengeringkan lembaran kertas sehingga kadar air pada lembaran sesuai dengan standard yang ditentukan. Proses pengeringannya menggunakan steam.
6.      Size Press
Pada tahap ini lembaran kertas ditekan dan dijepit dengan dua roll untuk mengurangi moisture lembaran kertas serta meningkatkan kekuatan jaringan dengan kompresi sebelum masuk ke dryer section. Pada tahap ini juga terdapat penambahan bahan kimia berupa dyes, ataupun OBA.
7.      Coater
Berfungsi untuk melapisi permukaan kertas dengan pelapis berupa pigmen baik satu sisi ataupun kedua sisinya dengan tujuan untuk memperbaiki permukaan kertas serta meningkatkan nilai jual kertas.
8.      Calender
Lembaran yang telah kering dengan kadar air sesuai standard kemudian dilanjutkan ke tahap calendering, yaitu untuk mendapatkan kehalusan permukaan kertas baik pada bagian up maupun bottom. Tahap ini juga berfungsi untuk memperbaiki formasi lembaran.
9.      Reel
Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas yaitupemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang digulung dalamgulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi lembaran,dirapikan kemudian dikemas.

1.4         Rotary Drum Thickener (Layout & Komponen)





Deskripsi Proses
Rotary drum thickeners menggunakan drum yang berputar dengan ukuran yang berbeda untuk menangkap padatan dengan kawat wire, yang berlubang, berbahan  stainless steel, atau kombinasi stainless steel dan bahan synthetic. Drum memiliki pusat poros yang terpasang pada rangka baja atau empat trunnion wheels yang mendukung di sekeliling bagian luar alat. Variabel kecepatan unit rotasi drum sekitar 5 sampai 20 rpm.
Stock (buburan kertas) memasuki drum dan free water (filtrat) mengalir melalui lubang kedalam trough underdrain (bak). Internal sekrup secara terus memerus membelokkan sudut flight untuk membawa stock di sepanjang drum keluar melalui saluran pembuangan. Wash water, diterapkan secara periodik baik di dalam maupun diluar drum untuk membersihkan padatan dari lubang pada screen. Washing secara periodik ini membantu menjaga kemampuan alat dalam hal menangkap padatan dan efisiensi dalam hal dewatering.

Deskripsi Alat
Rotary drum thickener ini terdiri dari drum yang berputar yang diberi umpan (feed) berupa stock dengan internal screw, lubricated trunnion wheels (roda berpelumas), variabel speed-drive yang konstan, bagian inlet di pipa, bak penampung filtrat, sebuah saluran pembuangan (discharge chute) dan pembersihan drum dengan sikat (brush) yang berputar secara opsional.




MODUL II
JADWAL PREVENTIVE MAINTENANCE

2.1 Preventive Maintenance Schedule                                                                                                                    








MODUL III
RENCANA ANGGARAN MAINTENANCE


3.1 Anggaran Maintenance






MODUL IV
CORRECTIVE MAINTENANCE


4.1 Corrective Maintenance






MODUL V
INSTRUKSI KERJA DAN CEK SHEET TPM


5.1 Instruksi Kerja TPM





MODUL VI
OPERATION STANDARD MESIN

6.1 Operation Standard Mesin




Share:

0 comments:

Post a Comment

Anything for my information

Its my profile

My photo
Karawang, Jawa barat, Indonesia
My Full Name is Fauzi Cikal Antariksa. You can call me "Cikal". I live in Karawang, Perumnas - Galuh Mas street. My Principal : "Di awali dengan harapan, di akhiri dengan kepastian"

Followers

Popular Posts

Signature

Masa Lalu bukan momok yang menakutkan, kiranya kita dapat menjadikannya pembelajaran, untuk perubahan di masa depan -c-

Pages

visitor :

Flag Counter