Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang
saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan
bermuatan netral serta cukup stabil. Menurut definisi ini, molekul berbeda
dengan ion poliatomik. Dalam kimia organik
dan biokimia,
istilah molekul digunakan secara kurang kaku, sehingga molekul organik
dan biomolekul
bermuatan pun dianggap termasuk molekul.
Dalam teori kinetika gas,
istilah molekul sering digunakan untuk merujuk pada partikel gas apapun
tanpa bergantung pada komposisinya. Menurut definisi ini, atom-atom gas mulia
dianggap sebagai molekul walaupun gas-gas tersebut terdiri dari atom tunggal
yang tak berikatan.
Sebuah molekul dapat terdiri atom-atom yang berunsur sama (misalnya oksigen
O2), ataupun terdiri dari unsur-unsur berbeda
(misalnya air H2O).
Atom-atom dan kompleks yang berhubungan secara non-kovalen (misalnya terikat
oleh ikatan hidrogen dan ikatan ion)
secara umum tidak dianggap sebagai satu molekul tunggal.
Ilmu molekuler
Ilmu yang mempelajari molekul disebut kimia molekuler
ataupun fisika molekuler bergantung pada fokus kajiannya. Kimia
molekuler berkutat pada hukum-hukum yang mengatur interaksi antara molekul,
manakala fisika molekuler berkutat pada hukum-hukum yang mengatur struktur dan
sifat-sifat molekul. Dalam prakteknya, perbedaan kedua ilmu tersebut tidaklah
jelas dan saling bertumpang tindih. Dalam ilmu molekuler, sebuah molekul
terdiri dari suatu sistem stabil yang terdiri dari dua atau lebih molekul. Ion poliatomik
dapat pula kadang-kadang dianggap sebagai molekul yang bermuatan. Istilah molekul
tak stabil digunakan untuk merujuk pada spesi-spesi kimia yang sangat
reaktif.
Sejarah
Walaupun keberadaan molekul telah diterima oleh banyak kimiawan
sejak awal abad ke-19, terdapat beberapa pertentangan di antara para fisikawan
seperti Mach, Boltzmann,
Maxwell, dan Gibbs, yang memandang
molekul hanyalah sebagai sebuah konsepsi matematis. Karya Perrin
pada gerak Brown (1911) dianggap sebagai bukti akhir yang meyakinkan para
ilmuwan akan keberadaan molekul.
Definisi molekul pula telah berubah seiring dengan berkembangnya
pengetahuan atas struktur molekul. Definisi paling awal mendefinisikan molekul
sebagai partikel terkecil bahan-bahan kimia
yang masih mempertahankan komposisi dan sifat-sifat kimiawinya. Definisi
ini sering kali tidak dapat diterapkan karena banyak bahan materi seperti bebatuan,
garam,
dan logam
tersusun atas jaringan-jaringan atom dan ion yang terikat secara kimiawi
dan tidak tersusun atas molekul-molekul diskret.
Ukuran molekul
Kebanyakan molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan mata
telanjang. Kekecualian terdapat pada DNA
yang dapat mencapai ukuran makroskopis. Molekul terkecil adalah hidrogen
diatomik
(H2), dengan keseluruhan molekul sekitar dua kali panjang ikatnya
(0.74 Å).
Satu molekul tunggal biasanya tidak dapat dipantau menggunakan cahaya, namun
dapat dideteksi menggunakan mikroskop gaya atom. Molekul dengan ukuran yang sangat besar
disebut sebagai makromolekul atau supermolekul. Jari-jari molekul efektif
merupakan ukuran molekul yang terpantau dalam larutan.
Rumus molekul
Rumus empiris sebuah senyawa menunjukkan nilai perbandingan
paling sederhana unsur-unsur
penyusun senyawa tersebut. Sebagai contohnya, air selalu memiliki nilai
perbandingan atom hidrogen berbanding oksigen
2:1. Etanol
pula selalu memiliki nilai perbandingan antara karbon, hidrogen,
dan oksigen
2:6:1. Namun, rumus ini tidak menunjukkan bentuk ataupun susunan atom dalam
molekul tersebut. Contohnya, dimetil eter juga memiliki nilai perbandingan yang
sama dengan etanol. Molekul dengan jumlah atom penyusun yang sama
namun berbeda susunannya disebut sebagai isomer.
Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai
perbandingan atom-atom penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai jumlah
atom yang sebenarnya. Rumus molekul menggambarkan jumlah atom penyusun molekul
secara tepat. Contohnya, asetilena memiliki rumus molekuler C2H2,
namun rumus empirisnya adalah CH.
Massa suatu molekul
dapat dihitung dari rumus kimianya. Sering kali massa molekul diekspresikan
dalam satuan massa atom yang setara dengan 1/12 massa
atom karbon-12.
Geometri molekul
Molekul memiliki geometri yang berbentuk tetap dalam keadaan
kesetimbangan. Panjang ikat dan sudut ikatan akan terus bergetar melalui gerak
vibrasi dan rotasi. Rumus kimia dan struktur molekul merupakan dua faktor
penting yang menentukan sifat-sifat suatu senyawa. Senyawa isomer memiliki
rumus kimia yang sama, namun sifat-sifat yang berbeda oleh karena strukturnya
yang berbeda. Stereoisomer adalah salah satu jenis isomer yang memiliki sifat
fisika dan kimia yang sangat mirip namun aktivitas biokimia
yang berbeda.
0 comments:
Post a Comment