Dyestuff
– Requirement by Paper Grade
|
Kelompok
Filler
|
1. Fauzi Cikal Antariksa – 012.12.005
2. Damayanti Susanti A – 012.12.009
3. Dwi Anggorowati – 012.12.016
4. Lingga Mediatama – 012.12.018
5. Vita Rahmi Nurfitriana – 012.12.019
6. R. Aryawan Nugroho – 012.12.022
|
1. Lightfastness
·
Lightfastness
didefinisikan sebagai ketahanan kertas untuk berubah warna, menjadi pudar,
ataupun menguning akibat terpapar sinar.
·
Hal
ini ditentukan baik oleh pewarna yang digunakan dan bahan baku kertas.
·
Derajat
lightfastness ditentukan dengan metode uji sesuai dengan DIN 54 003, yang juga
digunakan dalam industri tekstil.
·
Awalnya
lightfastness diuji dengan menyingkapkan bahan berwarna pada sinar matahari
dalam kondisi yang ditentukan. Saat ini, digunakan cahaya buatan dengan radiasi
spektrum yang mirip dengan sinar matahari (alat uji Xeno atau Fade-Ometer).
·
Lightfastness
tidak dapat diberikan sebagai nilai absolut.
·
Dalam
industri tekstil dan kertas, skala Blue Wool digunakan sebagai standar untuk
perbandingan. Skala Blue Wool terdiri dari pewarna biru dengan skala
lightfastness 1-8. Skala 1 menandakan lightfastness terendah, skala 8 dengan
lightfastness tertinggi.
·
Sebuah
kertas berwarna dengan skala lightfastness 1 akan berubah warna setelah satu
jam terpapar “sinar matahari”. Namun, shadenya tidak akan memudar sepenuhnya
sampai kertas terpapar selama beberapa jam, tergantung pada kedalaman warna dan
bahan berserat.
·
Karena
kertas biasanya tidak mengalami paparan yang berat, skala lightfastness 1 sudah
cukup untuk semua jenis kertas berumur pendek seperti kertas koran, majalah,
dan jenis pulp mekanis (misalnya untuk coating base paper, notepad) dan/atau
kertas yang dicampur dengan kertas daur ulang (misalnya untuk liner, test
liner).
·
Skala
lightfastness 3 tahan untuk beberapa hari paparan. Pewarna dengan skala
lightfastness ini dapat digunakan untuk sebagian besar kertas artikel. Paper
stock, juga memiliki skala lightfastness yang kurang lebih sama misalnya untuk
semua jenis printing dan writing paper kualitas tinggi.
·
Kertas
berwarna dengan skala lightfastness 5 tidak mengalami perubahan shade, bahkan
pada paparan langsung sinar matahari selama beberapa minggu, Skala ini
diperlukan untuk misalnya kertas dokumen, kertas foto, kertas dasar laminating.
2. Bleedfastness
·
Bleedfastness
diperlukan untuk kertas dan papan yang digunakan untuk kemasan makanan dan
kertas tisu (napkin dan kertas higienis).
·
Menurut
peraturan, tes harus dilakukan dalam setiap kasus untuk menentukan apakah dan
sejauh mana pewarna dapat berpindah tempat dari kertas berwarna ke bahan
makanan yang dikemas atau kulit manusia.
·
Kertas
mungkin memiliki kontak dengan air, asam buah encer, lemak, minyak, alkohol
atau alkali.
·
Sebuah
benda uji ditempatkan di antara dua kertas glassfiber tidak berwarna yang
dibasahi dengan mencelupkan ke dalam larutan uji. Sandwich kemudian ditempatkan
di antara dua pelat kaca dengan ukuran yang sama. Semuanya kemudian dibungkus
kedap udara dalam film polietilen dan diisi dengan berat tertentu. Spesimen
disimpan dalam kondisi ini selama 24 jam pada 20 ° C. Setelah dikeringkan,
pewarnaan kertas glassfiber dibandingkan dengan Grey Scale untuk mengukur bleedfastness
menurut DIN 54 002.
·
Perlu
ditekankan bahwa bleedfastness tidak hanya tergantung pada pewarna tetapi juga
pada bahan berserat dan jenis pewarna fiksasi.
·
Untuk
napkin dan kertas higienis sejumlah direct dyes cocok untuk digunakan.
·
Untuk
wood-containing paper dan testliner, bleedfastness yang baik dapat diperoleh
dengan basic dyes.
3. Bleachability
·
Istilah
'bleachability' didefinisikan dalam hal kemudahan pemutihan pulp yang
mengandung sejumlah residual lignin pada target brightness yang diberikan.
Menurut definisi ini, bleachability adalah hasil gabungan dari sebagian besar
residual lignin yang dapat dihilangkan pada tahap awal dari urutan dan
kerentanan (susceptibility) jejak terakhir untuk penghapusan atau penghilangan
warna dalam tahap terakhir. (McDonough et al. 1997).
·
Pulp kimia
dihasilkan melalui proses kraft konvensional dan dengan proses alternatif bebas
sulfur. Pulp kimia diputihkan oleh urutan ECF berbasis ClO2. Pulp kraft lebih
mudah untuk diputihkan. Namun semua pulp kraft tidak sama dan ada yang sulit
untuk diputihkan daripada yang lain.
·
Diamati
bahwa pulp yang lebih sulit untuk diputihkan adalah pulp yang kaya akan
kelompok kuinon. Mereka juga lebih berwarna, dengan rona kemerahan lebih jelas
(koordinat a* dari nilai L* a* b* ) yang diberikan oleh kelompok kuinon. Karena
kuinon tidak mudah terdegradasi oleh ClO2 disebutkan bahwa bleachability pulp berhubungan dengan
jumlah kelompok kuinon, atau tingkat dari koordinat a*.
4. Affinity
· Daya
tarik – menarik antara dua item, pada pewarnaan, affinity
pada dasarnya berarti daya tarik yang terlebih dahulu dari pewarna ke serat
daripada ke larutan pewarna. Ini merupakan bentuk kuantitatif dari substantivity. Secara teknis, affinity dinyatakan
dalam istilah energi. Umumnya, lebih banyak substantivity pewarnanya memiliki
karakteristik affinity yang rendah, ini dikarenakan gerakan cepat dari molekul
pewarna.
·
Pewarna
larut dalam air dan/atau pelarut organik. Pewarna digunakan untuk mewarnai
subtrat yang memiliki affinity.
5. Other
properties
·
Ketahanan
terhadap gosokan diperlukan untuk album, wrapping paper, dan untuk cover board.
Direct dyes cocok digunakan untuk tujuan ini.
·
Ketahanan
terhadap asam diperlukan untuk parchment and vulcanized fiber base paper,
writing, and printing paper. Pigmen organik dan anorganik cocok untuk tujuan
ini.
·
Ketahanan
terhadap pelarut diperlukan untuk kertas label (kemasan parfum, obat-obatan).
Pigmen khusus cocok untuk tujuan ini
·
Ketahanan
terhadap panas diperlukan untuk kabel dan core paper dan kertas laminasi.
Pigmen organik dan anorganik cocok untuk tujuan ini.
Bahan Warna :
Jenis
Bahan Warna yang umumnya dipakai pada kertas yaitu Colored Pigments, Acid Dyes,
Basic Dyes, Direct Dyes
1.
Colored
Pigments
·
Lightfastness yang baik
·
Memerlukan jumlah pemakaian
yang banyak
·
Tidak mempunyai pengaruh
langsung terhadap serat
·
Menyebabkan two-sidedness
2.
Acid
Dyes
·
Mudah larut dalam air
·
Membentuk netral atau sedikit
alkali dalam air
·
Lightfastness cukup
·
Afinitas yang rendah terhadap
serat kayu
-
memakai bahan peretensi warna
-
white water biasanya diberi
warna
·
Menyebabkan two – sidedness
·
Sensitif terhadap panas
3.
Basic
Dyes
·
Bersifat Kationik
·
Tidak memerlukan pemakaian
yang banyak
·
Lebih cerah
·
Stabilitas terhadap cahaya
rendah
4.
Direct
Dyes
·
Afinitas yang tinggi terhadap
selulosa
·
Light fastness yang bagus
·
Tidak memerlukan jumlah yang
banyak
·
Writing
and printing paper
Kertas writing dan printing paper (70-80 gsm)
umumnya menggunakan acid dyes dan colored pigments. Kertas yang menggunakan
acid dyes kertas memiliki affinity,
lightfastness dan bleedfastness yang baik. Kertas yang menggunakan
colored pigments umumnya memiliki lightfastness yang tinggi, warna yang kuat,
dan kertas yang tidak berbintik. Contoh Produk Dyes : Levacell/Pontamine.
·
Tissue
(Facial, Towels, dan Napkin)
Kertas tissue umumnya menggunakan acid dyes,
direct dyes, dan basic dyes (kationik). Untuk facial tissue (14–18 gsm) biasanya menggunakan sedikit
dyes untuk meningkatkan lightfastness, namun sekarang untuk jenis recycled
tissue sudah tidak menggunakan dyes. Untuk tissue Towels (20–24 gsm) menggunakan jenis direct dyes atau bisa juga acid dyes.
Namun baru-baru ini untuk jenis recycled tissue towels juga sudah tidak
menggunakan dyes. Untuk jenis tisu makan (Napkin) menggunakan jenis Direct
Dyes.
Functional
additives for kitchen towels and napkins Tissue
·
Packaging and Board
Aplikasi:
Newsprints, sacks, egg boxes, carton board, fiber board, kraftliner, liner
board.
Jenis dyes yang
biasa digunakan adalah: basic Astra/ Verona and anionic Levacell/Pontamine
dyestuffs
·
Carbonless Copy Paper
Jenis dyes yang
digunakan adalah acid dyes, contohnya azo dyes.
Biasanya
digunakan pada pH sekitar 4.5
Affinity
|
Rendah
|
Lightfastness
|
Tinggi
|
Advantages
|
Good
solubility
|
·
Laminated Paper
Kurang lebih 70% dari Diresul Black pada
produksi kertas untuk pewarnaan laminated paper menggunakan sulphur dyes.
Laminated paper harus mempunyai resistensi yang baik terhadap kelembaban,
memiliki absorpsi yang tinggi, lightfastness yang baik, dan ketahanan terhadap
panas. Kertas dilapisi dengan larutan resin (umumnya melamine atau urea
resins), dan dipanaskan pada suhu antara 110 sampai 170° C, dengan menggunakan
tekanan yang tinggi. Resep untuk dyeing yang baik terdiri dari proporsi
campuran:
Pulp
(serat panjang dan pendek)
Fillers
Sulphur
dye
Hydrogen
peroxide
Alumina
Sodium
aluminate
·
Envelope
Color
envelope: menggunakan jenis acid dyes
·
Brown
envelope: tidak menggunakan bahan pewarna apapun (warna asli pulp
dipertahankan)
·
Specialty Papers
Biasanya
menggunakan dyes jenis colored pigments karena lightfastness yang dibutuhkan
harus tinggi.
Diaplikasikan dalam surface coloring and coating.
Pewarnaan jenis ini hanya dapat mewarnai salah satu sisinya saja.
DAFTAR PUSTAKA:
·
Antes,
Rudine dan Olli P. Joutsimo. 2015.Effect
of Modified Cooking on Bleachability of Eucalyptus globulus and Eucalyptus
nitens. Chile:_
·
Holik,
Herbert. 2006. Handbook of Paper and
Board. Germany: WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA
·
http://dyes-pigments.standardcon.com/paper-industry.html
·
IARC MONOGRAPHS VOLUME
99.pdf
·
Imran, Muhammad Awais. Technical
Terms of Textile Dyeing. Pakistan:Indus University
·
Lachenal, Dominique dkk. 2005. Influence of pulp colour on bleachability_Ways to improve the bleaching
response of alkaline pulp. France: Ecole Francaise de Papeterie at des
Industries Graphiques