Cikal Network

Friday, 29 November 2013

UTS Teknologi Pengolahan Pulp dan Kertas "12 ITSB (semester 3)


 
UJIAN TENGAH SEMESTER
Institut Teknologi dan Sains Bandung


MATA KULIAH          : Teknologi Pulp I
JURUSAN                    : Teknologi Pengolahan Pulp dan Kertas
DOSEN                        : Dr. Ir. Gatot Ibnusantosa
HARI / TANGGAL      : Jum’at / 15 November 2013
WAKTU                      : -

SOAL !
  1. Kualitas chip yang akan dipakai sebagai bahan baku dalam pemasakan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan operasi keseluruhan pabrik pulp, dimana akan berpengaruh terhadap kualitas pulp yang akan dihasilkan. Sebutkan Hal-hal yang mempengaruhi kualitas chip ? Jelaskan!
  2. Berikut adalah diagram aliran (Chip Feeding Line) pada sistem pemasakan continuous cooking !
Jelaskan proses chip feeding line sesuai dengan gambar berikut !





SELAMAT MENGERJAKAN
- GOOD LUCK -








JAWABAN SOAL UTS



  1. Hal-hal yang mempengaruhi kualitas chip:
A.   Hal-hal yang berhubungan dengan kayu menyangkut sifat-sifatnya seperti spesies, density dan decay

a)      Wood Spesies
Sebagaimana yang telah diketahui, bahwa kayu dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu jenis hard wood dan jenis soft wood. Kayu jenis soft wood menghasilkan pulp yang lebih kuat dibandingkan dengan jenis hard wood karena serat-seratnya lebih panjang dan lebih lentur dibandingkan dengan serat yang terdapat dalam kayu jenis hard wood.
Biasanya kayu jenis soft wood menghasilkan rendemen yang lebih rendah dibandingkan dengan yang dihasilkan dari jenis hard wood bila dimasak pada kondisi yang sama. Hal ini utamanya disebabkan hemiselulosa yang terdapat dalam soft wood lebih mudah terlarut dibandingkan dengan yang terdapat dalam hard wood dan juga didalam kayu soft wood terdapat lebih banyak kandungan lignin dibanding dengan hard wood.

b)     Wood Density
Berat jenis kayu merupakan faktor ekonomis yang sangat penting dalam pembuatan pulp. Dengan kayu yang lebih padat, kita dapat mengisi lebih berat pada digester dengan volume yang sama dan keadaan ini akan menambah jumlah pulp yang diproduksi. Setiap kayu menghasilkan jenis cell yang sama sepanjang kehidupan kayu itu. Ada perbedaan antara kayu muda dan kayu tua dengan umur kehidupan kayu yang sama-sama 20 tahun. Perbedaan ini lebih tampak pada kayu jenis soft wood.
Yang paling tidak menguntungkan pada proses pembuatan pulp dari kayu muda adalah rendemen yang rendah dan pemakaian larutan pemasak (soda) yang lebih banyak dikarenakan hal-hal sebagai berikut:
-          Berat jenis yang lebih rendah
-          Kandungan selulosa yang lebih sedikit
-          Kandungan hemiselulosa yang lebih banyak
-          Kandungan lignin yang lebih banyak
-          Serat yang lebih pendek dan lebih berbentuk jarum

c)      Wood Decay
Hal ini dimungkinkan oleh adanya jenis mikroorganisme yang berbeda seperti misalnya fungi/jamur, bakteri, ragi dan lain-lain. Pembusukan bisa saja terjadi pada kayu yang lagi berdir atau pada penumpukan kayu.

B.      Hal-hal yang berhubungan dengan pemrosesan kayu
Dapat dibedakan menjadi beberapa hal sebagai berikut:
a)      Ukuran chip
b)      Berat jenis keseluruhan (bulk density) dari chip
c)      Kandungan air dalam chip
d)     Kulit kayu dan bahan-bahan lain yang mengotori kayu

a)      Ukuran chip
Ketebalan chip merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembuatan pulp sebagaimana diharapkan, larutan pemasak akan meresap kedalam chip dari segala arah dengan kecepatan yang sama. Bilamana chip terlalu tebal, larutan pemasak tidak punya cukup waktu untuk meresap sempurna kebagian tengah chip, yang akan menyebabkan chip menjadi tidak masak. Chip yang tidak masak ini akhirnya akan menjadi “knot” atau “shive”. Ketebalan chip yang ideal adalah 6 mm-8 mm, dengan ukuran

b)     Berat jenis keseluruhan (bulk density) dari chip
Adalah tolok ukur yang sangat penting artinya selama waktu pengisian digester. Ini akan membuktikan seberapa banyak kayu yang dapat dimasukkan kedalam digester, yang dinyatakan dalam satuan kg/m3. Bulk density dari chip dikarenakan oleh berat jenis kayu dan ukuran chip.

c)      Kandungan air dalam chip
Kandungan air dalam chip Juga berakibat pada rendemen pulp, kappa number dan kualitas pulp. Bila kandungan air dalam chip sangat rendah, akan sulit bagi larutan pemasak untuk meresap kedalam chip. Adalah penting untuk mengetahui seberapa besar kandungan air dalam chip tersebut, dan memperhitungkan seberapa berat kayu yang sesungguhnya yang telah dimuat kedalam digester, untuk memperhitungkan jumlah alkali yang dimasukkan dan konsentrasi larutan pada jumlah yang tetap. Kandungan air dalam kayu diusahakan sebesar 40-50 %.
d)      Kulit kayu dan bahan-bahan lain yang mengotori kayu
-          Kulit kayu adalah bahan yang tidak diinginkan keberadaannya didalam chip dan ia akan memberikan dampak yang negatif pada pulp yang akan dihasilkan. Keberadaan kulit kayu akan menambah jumlah pemakaian larutan pemasak sehingga akan mengurangi strength dari pulp.
-          Bahan pengotor lainnya bisa datang dari luar kulit kayunya sendiri seperti misalnya, pasir, logam-logam, plastik dan lain-lain. Yang dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin-mesin.


2.      Tahapan proses chip fedding line, peralatan beserta keterangannya adalah sebagai berikut :
1.      Chip Silo / Chip Bin
Chip yang bersumber dari bagian WP melalui conveyor chip akan masuk ke chip bin. Chip bin dapat dikatakan sebagai tempat penampungan, penyimpanan,  dan presteaming untuk pemanasan awal. Sistem pemanasan awal tersebut dapat dikatakan sebagai LPS (Low Pressure Steam) Flash Sistem. Bentuk chip bin seperti tabung dimana chip terlindungi dari lingkungan luar. Chip di dalam bin tidak mendapatkan tekanan khusus, sehingga hanya mengandalkan gaya grafitasi dari bumi. Oleh karena itu di dalam chip bin terdapat bin activator sebagai alat penggetar atau vibrator. Fungsi dari chip activator adalah untuk mempermudah turunnya chip ke proses feeding selanjutnya yaitu chip meter.
2.      Chip Meter
Chip meter berfungsi untuk mengatur laju umpan chip ke dalam digester. Chip meter juga dapat berfungsi mengatur laju produksi yang di inginkan. Fungsi tersebut berjalan dikarenakan adanya rotor yang berputar secara terus menerus yang berfungsi mengumpankannya ke dalam LP Feeder. Kecepatan putaran rotor pada Chip Meter selalu di kontrol dari ruang DCS (Digital Control System). Selain itu pada chip meter terdapat kamera untuk memantau keberadaan chip.
3.      Low Pressure Feeder (LPF)
LPF berfungsi menghubungkan chip dari chip meter ke steaming vessel. LPF berfungsi untuk menghalangi tekanan arah balik dari steaming vessel ke Chip Meter. Hal tersebut terjadi karena tekanan pada steaming vessel jauh lebih besar (± 1,2 Bar) dibanding dengan chip meter yang hanya mengandalkan gaya grafitasi. Perbedaan tekanan tersebut akan menyebabkan chip dari Chip Meter tidak akan dapat turun ke steaming vessel. Oleh karena itu LPF berfungsi sebagai katup isolasi sehingga chip dapat dengan mudah masuk ke Steaming vessel.
4.      Steaming Vessel
Steaming vessel bertekanan 1,2 bar berfungsi untuk menghilangkan uap dan air yang berada di dalam chip. Hilangnya uap dan air yang berada dalam chip akan mempermudah impregnasi bahan kimia dengan cara penetrasi dan difusi. Dengan steam rongga-rongga sel yang telah kosong tersebut akan mudah berikatan dengan white liquor pada Chip Chute.
5.      Chip Chute
Chip Chute adalah tempat pertama kali chip bereaksi awal dengan bahan kimia. Didalam Chip Chute chip dicampurkan dengan bahan kimia pemasak yaitu White Liquor (WL) dan Black Liquor (BL). Cairan WL pada Chip Chute bersumber dari tangki WL yang dialirkan ke dalam chip chute. Suhu pada saat pencampuran dapat mencapai hampir 100oC. Didalam chip chute terdapat tramp material separator yang berfungsi memisahkan kotoran dan benda asing yang ikut bersama chip. Setelah itu chip bersama WL dan BL akan dialirkan ke High Pressure Feeder
6.      High Pressure Feeder (HPF)
High Pressure Feeder sebagaimana LPF mempunyai tekanan yang lebih tinggi yaitu berfungsi menaikkan tekanan campuran menuju top separator atau bagian atas digester dengan ketinggian lebih dari 20 meter. Untuk mengumpankan chip, WL dan BL tersebut, HPF dibantu oleh pompa sehingga menghasilkan tekanan sebesar ± 12 bar. Dengan perbedaan yang besar tersebut, chip bersama WL dan BL akan mudah masuk ke dalam Top Separator.


7.      Digester
Setelah melalui High Pressure Feeder chip dipompa naik menuju bagian atas dari digester. Dilihat dari gambar yang terdapat pada soal, itu merupakan bentuk single vessel. Maka digester dibagi menjadi 4 (empat) zona, diantaranya :

a.      Impregnation Zone
Pada tahap atau zona impregnasi ini suhu mencapai 105°C - 130°C. Impregnasi ini terjadi sebelum delignifikasi dan impregnasi sendiri membutuhkan waktu sekitar 45 menit
b.      Heating Zone
Pada tahap ini chip dipanaskan sampai dengan suhu  memasak 160°C - 170°C. Pada tahap ini liquor di sirkulasi keluar melalui screen digester lalu melewati heat exchanger (penukar panas) untuk selanjutnya dipompa kembali masuk kembali menuju digester. Pada proses ini dilakukan sebanyak 2 (dua) kali agar pemanasan tercapai.
c.       Cooking Zone
Pada tahap ini chip dimasak dengan kisaran waktu 1-2 jam dengan temperatur 160-170°C. Pada tahap ini komposisi liquor harus selalu di kontrol. Liquor pada cooking zone juga di sirkulasi melalui screen untuk selanjutnya melewati heat exchanger dan dipompa kembali menuju digester.
d.      Washing Zone
Di zona ini chip di dinginkan dengan cepat dengan fresh liquor untuk selanjutnya dicuci. Biasanya suhu pada tahap ini berkisar 130°C. Proses pencucian ini dilakukan berlawanan untuk memadamkan / merendahkan reaksi. Chip yang telah melewati proses sebelumnya akan dicuci melalui wash liquor. Oleh karena itu pada bagian bawah digester terdapat juga proses dilution. Fungsi dilution oleh wash liquor selain sebagai faktor pencuci juga mempermudah dalam proses blow pulp. Kemudian chip yang telah dicuci akan dikeluarkan melalui outlet device menuju pressure difusser dan blow tank untuk kembali dicuci dan di tampung.
Share:

Sunday, 1 September 2013

Global Positioning System (GPS)

(Global Positioning System)






Kelompok 5

Ketua              : Fauzi Cikal Antariksa
Anggota          : Ar Rasyid Bakhtar
  Dedeh Winingsih
  Garry T.O.R
  Ridwan Mulya K.





Institut Teknologi dan Sains Bandung

2012/2013




KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Global Positioning System ini tepat pada waktunya.
            Makalah ini berisikan informasi tentang Global Positioning System, latar belakang, struktur jaringan, teknologi, aplikasi, dan kelebihan serta kekurangannya. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi bermanfa’at kepada penggunanya tentang Global Positioning System.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, okiranya kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
            Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.


Bekasi, 06 Desember 2012


            Penyusun





BAB 1
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka berkembang pula alat-alat canggih yang dapat membantu kita dalam mengerti perkembangan tersebut. Sebagai penduduk suatu negara, kita harus dapat mengikuti perkembangan yang terjadi di negara kita maupun di negara lain. Sehingga kita tidak akan ketinggalan oleh negara lain.
Salah satu alat yang dapat kita sebut canggih adalah GPS, yaitu Global Positioning System. Dalam makalah ini kami membahas mengenai apa itu GPS dan apa manfaat GPS bagi kehidupan kita.

1.2         Tujuan
Tujuan pembuatan makalah mengenai GPS ini, adalah untuk mendapatkan informasi mengenai GPS. Diharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca dapat lebih mengerti mengenai GPS dengan lebih jelas




BAB 2
PEMBAHASAN

·      Pengertian
Global Positioning System atau yang biasa disingkat dengan GPS  adalah alat navigasi elektronik yang menerima informasi dari 4 - 12 satelit sehingga GPS bisa memperhitungkan posisi di mana kita berada di Bumi.

Satelit GPS tidak mentransmisikan informasi posisi kita, yang ditransmisikan satelit adalah posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS kita dan hasilnya ditampilkan kepada kita.
GPS sebenarnya adalah proyek Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang memberinya nama resmi NAVSTAR (NAVigation Satellite Timing And Ranging). Bagian utama dari sistem GPS adalah 24 satelit yang mengorbit Bumi di ketinggian 20.200 kilometer. Orbit satelit dirancang sehingga setiap titik di Bumi dapat melihat paling sedikit empat satelit pada setiap saat.
Tiap satelit mengitari bumi kira-kira sekali dalam 12 jam dengan kecepatan sekitar 11.000 kilometer per jam. Satelit GPS mempunyai panel-panel pengumpul tenaga Matahari untuk membangkitkan energi listrik yang diperlukannya. Selain itu juga ada baterai yang menyimpan tenaga listrik dan mempergunakannya saat satelit tidak memperoleh sinar Matahari.

2.1. Fungsi
1.    Menghitung jarak dan arah dari lokasi tempat kita berada.
2.    Satu unit GPS dapat menyimpan dalam memory lokasi di mana kita berada saat ini.
3.    Setiap lokasi dapat diberi nama atau nomor dan tanggal dan waktu.
4.    Mengingat lokasi yang pernah kita simpan.
5.    Mengarahkan kita dari satu lokasi ke lokasi lain dengan simbol berupa grafik.
6.    Menyimpan rute perjalanan kita dan mengantar kita kembali dengan rute yang sama.
7.    Berfungsi sebagai kompas yang dapat menuntun kita ke arah yang tepat.
8.    Dapat digunakan sebagai penunjuk arah di kapal, mobil dengan menggunakan daya sebesar 12 volt.
9.    Beberapa GPS dapat menunjukkan peta jalan-jalan utama, sungai-sungai.
10.                         Beberapa GPS juga dapat menampilkan kekuatan baterai, posisi satelit, kekuatan sinyal.

2.2. Cara kerja
Satelit GPS pertama diluncurkan tahun 1978 dan konstelasi 24 satelit berhasil dilengkapi tahun 1994. Setelah itu satelit-satelit baru rutin diluncurkan untuk meng-upgrade satelit lama atau mengganti satelit yang rusak/tidak berfungsi lagi. Tiap satelit mentransmisikan data navigasi dalam sinyal CDMA (Code Division Multiple Access)-sama seperti jenis sinyal untuk telepon seluler CDMA. Sinyal CDMA menggunakan kode pada transmisinya sehingga penerima GPS tetap bisa mengenali sinyal navigasi GPS walaupun ada gangguan pada frekuensi yang sama. Frekuensi yang digunakan adalah L1 (1575,42 MHz) dan L2 (1227,6 MHz).
Kode CDMA disebut "pseudorandom" karena seakan-akan ("pseudo") tidak beraturan ("random"), padahal tidaklah demikian. Kode CDMA tiap satelit dipilih dengan saksama agar tidak mengganggu transmisi satelit lainnya. Jenis kode CDMA ini ada dua, yaitu C/A dan P(Y). Kedua kode ini ditransmisikan pada frekuensi L1, sementara di L2 hanya ada kode P(Y).
C/A (Coarse/Acquisition) penggunaannya terbuka untuk siapa saja. "Coarse" karena resolusi datanya lebih kasar/tidak sepresisi kode P(Y). Ini disebabkan modulasi kode yang lebih lambat, yaitu 1,023 MHz dibandingkan dengan P(Y) yang 10,23 MHz (bandingkan dengan cdma2000 yang 1,2288 MHz dan WCDMA (generasi penerus GSM) yang 3,84 MHz). Kata "Acquisition" adalah untuk akuisisi karena kode C/A yang sederhana lebih mudah dikenali dibandingkan dengan kode P(Y) sehingga untuk menangkap sinyal kode P(Y) lebih mudah setelah berhasil mengakuisisi satelit GPS dari sinyal C/A-nya. P(Y) berarti kode precision (presisi) yang dienkripsi dengan kode sandi Y. Modulasi kode yang sepuluh kali lebih cepat dibandingkan dengan kode C/A menyebabkan secara teoritis mampu memberikan presisi 10 kali lebih baik juga. Enkripsi digunakan agar data navigasinya tidak bisa digunakan orang tanpa seizin Departemen Pertahanan AS. Dengan mensinkronisasikan kode ini, alat penerima GPS dapat menghitung berapa waktu antara sinyal dikirim dari satelit dan diterima oleh alat penerima GPS. Data lain yang diperlukan juga ditumpangkan pada sinyal kode GPS, antara lain: koreksi posisi satelit, koreksi waktu satelit, dan informasi mengenai atmosfer yang dilalui sinyal dari satelit ke alat penerima.
Satelit-satelit ini dikontrol dari 5 stasiun Bumi, 4 stasiun Bumi yang bekerja otomatis dan satu stasiun Bumi pengontrol utama. Empat stasiun Bumi otomatis hanya berfungsi menerima data dari satelit GPS dan meneruskan informasi itu ke stasiun pengontrol utama. Stasiun pengontrol utama memberikan koreksi data navigasi ke satelit-satelit GPS.
Bagian akhir dari sistem GPS ini adalah alat penerima GPS yang akhirnya menghitung semua data, melakukan korelasi, dan menampilkan data posisi di layar display atau-kalau penerima GPS ini hanya aksesori tambahan di PDA (personal digital assistant) di layar PDA.
Informasi yang ditransmisikan dari satelit ke penerima GPS terdiri dari dua jenis. Yang pertama disebut "almanak", yaitu posisi dari semua satelit GPS. Jenis informasi kedua disebut "efemeris", yaitu koreksi data almanak. ’Almanak’ di-update kira-kira seminggu sekali, data ’eferemis’ biasanya di-update tiap setengah jam. Alat penerima GPS yang dinyalakan kembali setelah seharian dimatikan masih bisa menggunakan data almanak sebelumnya.
Untuk mengetahui posisi alat penerima, juga diperlukan informasi seberapa jauh alat penerima GPS dari satelit. Informasi ini didapat dari mensinkronisasikan timer di penerima dengan sinyal kode CDMA yang dikirim satelit GPS. Beda sinkronisasi dan fase sinyal digunakan untuk menghitung "pseudorange" (perhitungan jarak ke satelit GPS tanpa memperhitungkan perlambatan sinyal di atmosfer). Kecepatan sinyal di ruang hampa sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 3 x 10-8 meter per detik. Sementara kode C/A yang 1,023 MHz artinya mengirimkan 1.023.000 pulsa setiap detiknya, atau setiap pulsa bila disinkronisasikan bisa memberikan jarak sampai akurasi 300 meter.
Kita juga bisa menghitung fase sinyal, sinyal itu sedang di posisi mana dari pulsa, sampai akurasi 1 persen. Jadi, akurasi terbaik yang bisa didapat dengan kode C/A kira-kira 3 meter. Untuk kode P(Y) yang mengirim pulsa 10 kali lebih banyak per detiknya, akurasinya bisa sampai 0,3 meter. Ini adalah angka teoretis, pada kenyataannya akurasi GPS kira-kira 9 meter untuk kode C/A.
Bayangkan ada satu bola dengan jari-jari sepanjang jarak satelit penerima GPS yang pusatnya di posisi satelit di ruang angkasa. Jika ada empat bola seperti itu, perpotongan permukaan bolanya adalah satu titik tempat lokasi alat penerima GPS.


2.3.Aplikasi
Aplikasi GPS sangat beragam dan tidak terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan penentuan posisi saja. Di udara, GPS digunakan sebagai salah satu alternatif peralatan navigasi pesawat terbang. Dibandingkan dengan peralatan navigasi lain, penerima GPS paling mudah digunakan karena langsung memberikan posisi pesawat sehingga sangat cepat menjadi populer. Dengan menggunakan beberapa penerima GPS, orientasi kemiringan pesawat juga bisa dihitung, GPS juga favorit digunakan untuk membimbing pesawat tanpa awak dan rudal-rudal jarak jauh.
Di laut, kapal-kapal juga senang menggunakan GPS karena alasan kemudahan penggunaannya. IMO (International Maritime Organization) bahkan menganjurkan pemakaian AIS (Automatic Identification System), yaitu alat penerima GPS yang secara periodik mengirimkan posisi kapal. GPS juga digunakan untuk mempelajari kebiasaan migrasi satwa laut.
Penerima GPS yang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran membuat penggunaannya di darat juga beragam. Mulai dari penerima GPS handheld untuk perjalanan lintas alam seharga sekitar Rp 1 juta sampai penerima GPS untuk memantau perjalanan truk-truk kontainer dan kereta api. GPS juga digunakan membuat peta dan membantu bermain golf. Jam satelit GPS yang sangat presisi juga banyak dimanfaatkan, di antaranya sinkronisasi antar BTS/menara pada jaringan telepon seluler.
Beberapa tahun belakangan GPS bahkan dimanfaatkan juga di angkasa luar untuk mendapatkan posisi satelit lainnya. Akan tetapi, aplikasi yang paling kreatif menurut penulis adalah menggunakan GPS sebagai radar. Sinyal GPS yang memantul dari suatu obyek digunakan untuk menghitung posisi obyek tersebut. Radar GPS lebih murah dari radar biasa karena tidak perlu tenaga listrik besar untuk transmisi sinyal radar dan untuk keperluan militer punya keuntungan tidak bisa diketahui posisinya dari transmisi sinyal radar-karena radar GPS tidak mentramisikan sinyal sendiri.

Penggunaan Teknologi GPS di Berbagai Industri
1.    Survei dan Pengukuran
Survei dan pemetaan, teknologi GPS telah digunakan secara luas dalam survei geodesi, penjelajahan sumber daya, gerakan krustal, kadastral dan bidang lainnya. Teknologi ini menggunakan pemosisian kinematik waktu nyata (RTK) untuk mencapai pemrosesan waktu nyata dari dua stasiun observasi fase pembawa, dengan presisi mencapai level sentimeter. Teknologi GPS secara nyata telah memberikan keuntungan: akurasi tinggi, mudah dioperasikan, perangkat praktis, mudah dibawa-bawa, pengoperasian 24 jam untuk segala iklim; tidak diperlukan untuk garis pandang antara titik observasi; pengukuran integrasikan di bawah sistem koordinat WGS84; informasi secara otomatis diterima dan disimpan, sehingga mengurangi kebutuhan proses kerja yang membosankan.
2. Transportasi
Ø Penerbangan: Dalam penerbangan umum, pilot dapat menyesuaikan pesawat dengan jalur terbang secara akurat melalui alat penerima GPS, dan memungkinkan pesawat berhenti dalam mode solid, meningkatkan pemanfaatan bandara serta membantu pendekatan dan keberangkatan pesawat secara aman.
Ø Navigasi: Sekarang ini, sulit sekali membayangkan sebuah kapal tidak dilengkapi dengan sistem dan alat navigasi GPS. Aplikasi kelautan telah benar-benar menjadi kalangan pengguna terbesar aplikasi navigasi GPS. Hal ini tidak sejalan dengan domain aplikasi lainnya. GPS digunakan untuk navigasi otomatis, pengaturan dan panduan pengelolaan pelabuhan, manajemen rute navigasi serta pengawasan dan pemantauan.
Ø Terestrial : GPS telah memainkan peran penting dalam navigasi kendaraan. Perangkat yang terpasang memperoleh informasi posisi yang akurat melalui GPS. Jika dipadukan dengan peta elektronik dan kondisi trafik waktu nyata, jalur optimal dapat diplotkan secara otomatis, yang dapat digunakan untuk navigasi kendaraan otomatis, sehingga membantu mengurangi pemakaian energi dan menghemat biaya.

3. Operasi Penyelamatan Darurat
Penggunaan teknologi pemosisian GPS membantu keadaan kebakaran darurat, pengiriman ambulan dan polisi, dan meningkatkan waktu respons departemen manajemen darurat untuk berbagai kejadian seperti kebakaran, tindak kejahatan, kecelakaan lalulintas, kemacetan lalulintas, dan situasi darurat lainnya. Kendaraan khusus (seperti mobil berlapis baja), dll., seketika itu juga diberi peringatan atas segala kejadian tak terduga, sehingga membantu meminimalkan kerugian. Dengan bantuan GPS, petugas penyelamatan dapat menjalankan misi pencarian dan penyelamatan di lokasi yang tidak dapat diakses dengan kondisi yang sangat buruk, misalnya, laut, gunung dan padang pasir. Kapal nelayan yang dilengkapi alat GPS dapat dengan cepat mengidentifikasi lokasi mereka dan melaporkannya ke polisi, sehingga penyelamatan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat waktu.
4. Pertanian
     Saat ini, negara-negara berkembang telah mulai memanfaatkan teknologi GPS dalam bidang produksi pertanian. Disebut dengan "pertanian presisi." Dengan metode ini, penggunaan GPS untuk memperoleh informasi pemosisian lahan pertanian, termasuk memantau hasil panen, mengumpulkan sampel tanah, dan sebagainya. Sistem komputer menganalisis, memroses data, dan membuat keputusan melalui pendekatan manajemen untuk lahan pertanian. Informasi status hasil panen dan tanah diintegrasikan ke dalam alat GPS yang dipasang pada alat penyiram, yang akan digunakan untuk melakukan pemupukan presisi dan penyemprotan pestisida. Melalui penerapan pertanian presisi, biaya produksi pertanian dapat berkurang, limbah material dapat dihindarkan, dan polusi lingkungan karena pupuk dan insektisida menjadi minim.

5. Hiburan
        Dengan miniaturisasi yang terus menerus pada unit penerima GPS dan harganya yang kian menurun, GPS secara berangsur-angsur telah menembus kehidupan sehari-hari kita, dan telah menjadi teman yang hebat bagi para pelancong dan petualang. Dengan GPS, siapapun yang asing dengan suatu lokasi tertentu dapat mencari target lokasi di suatu kota dengan cepat dan menentukan rute navigasi terbaik. Pemanjat gunung yang dilengkapi dengan unit penerima GPS dapat dengan cepat mencari lokasi kemah yang sesuai tanpa harus khawatir tersesat. Bahkan ada beberapa permainan video berteknologi mutakhir yang menggunakan teknologi simulasi GPS.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan GPS
Kelebihan :
Ø GPS untuk Navigasi.
Ø Solusi Tracking System di Bidang Militer
Ø Survei dan Pengukuran

Kelemahan :
Ø Rata-rata format peta Indonesia biasanya memakai datum dari Jakarta (0 derajat). Kebanyakan alat GPS tidak punya format ini sehingga kita harus memakai Latitude & Longitude. Di negara lain bisa membaca GPS kita dan langsung bisa melihat posisi kita di peta.
Ø Langit langsung – Alat GPS perlu melihat langsung satelit untuk menerima informasi. Oleh karena itu, kita tidak bisa memakai GPS dalam rumah, atau terlalu dekat gedung-gedung yg tinggi, atau dlm lembah, atau di bawah hutan lebat.
Ø Bahasa - Dengan GPS Garmin Kita bisa memilih bahasa yang dipakai. Tetapi bahasa yang tersedia hanya bahasa-bahasa Eropa belum bahasa Indonesia atau Melayu.
Ø Baterai – Jika baterai habis, tidak ada cadangan bantuan navigasi. Biasanya alat GPS memakai 4 baterai AA dan cepat habis kalau dipakai terus-menerus (10 - 36 jam, tergantung model).
Ø Elektronik - Sama seperti alat elekronik lain yang bisa rusak jika jatuh atau terkena air
Ø Walaupun alat GPS bisa menghitung ketinggian, biasanya kesalahan cukup besar dan kurang cocok untuk membantu sebagai informasi navigasi di daerah pegunungan.











BAB 3
PENUTUP
3.1.    Kesimpulan
1.      Global Positioning System adalah alat yang digunakan untuk mengetahui posisi seseorang pada satu saat. Yang ditransmisikan GPS bukan informasi posisi kita tetapi posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS kita dan hasilnya ditampilkan kepada kita.

2.      GPS memiliki banyak fungsi yang bermanfaat bagi kehidupan kita, seperti melihat lokasi di mana kita berada, menunjukkan arah untuk ke lokasi yang ingin kita tuju, sebagai kompas, menunjukkan peta lokasi suatu tempat berupa gambar jalan dan sungai.

3.      GPS bekerja dengan cara tiap satelit mentransmisikan data navigasi dalam sinyal CDMA (Code Division Multiple Access)-sama seperti jenis sinyal untuk telepon seluler CDMA. Sinyal CDMA menggunakan kode pada transmisinya sehingga penerima GPS tetap bisa mengenali sinyal navigasi GPS walaupun ada gangguan pada frekuensi yang sama. Kode CDMA tiap satelit dipilih dengan saksama agar tidak mengganggu transmisi satelit lainnya. Satelit-satelit ini dikontrol dari 5 stasiun Bumi, 4 stasiun Bumi yang bekerja otomatis dan satu stasiun Bumi pengontrol utama. Empat stasiun Bumi otomatis hanya berfungsi menerima data dari satelit GPS dan meneruskan informasi itu ke stasiun pengontrol utama. Stasiun pengontrol utama memberikan koreksi data navigasi ke satelit-satelit GPS. Bagian akhir dari sistem GPS ini adalah alat penerima GPS yang akhirnya menghitung semua data, melakukan korelasi, dan menampilkan data posisi di layar display. Kita tidak bisa memakai GPS di tempat tertutup atau terhalang gedung-gedung tinggi karena alat GPS perlu melihat langsung satelit untuk menerima informasi. Dengan GPS Garmin bahasa  yang tersedia hanya bahasa-bahasa Eropa saja. Jenis baterai AA  dan jika baterai habis, tidak ada cadangan bantuan navigasi. Kelemahan alat GPS yaitu kesalahan untuk menghitung ketinggian cukup besar dan kurang cocok untuk membantu sebagai informasi navigasi di daerah pegunungan. Aplikasi GPS sangat beragam dan tidak terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan penentuan posisi saja. Dibandingkan dengan peralatan navigasi lain, penerima GPS paling mudah. GPS juga digunakan untuk radar,membimbing pesawat tanpa awak dan rudal-rudal jarak jauh, mempelajari kebiasaan migrasi satwa laut, memantau perjalanan truk-truk kontainer dan kereta api. GPS juga digunakan membuat peta dan membantu bermain golf, mendapatkan posisi satelit lainnya.



















DAFTAR PUSTAKA

Ø  Http://id.garmin.com/aboutgps/ Penggunaan GPS di berbagai industri. 06 Desember 2012 pukul 14.26 WIB.
Ø  Http://lanibin.millahibrahim.net/ Sejarah muculnya GPS, 06 Desember 2012 pukul 14.53 WIB.

Share:

Anything for my information

Its my profile

My photo
Karawang, Jawa barat, Indonesia
My Full Name is Fauzi Cikal Antariksa. You can call me "Cikal". I live in Karawang, Perumnas - Galuh Mas street. My Principal : "Di awali dengan harapan, di akhiri dengan kepastian"

Followers

Popular Posts

Signature

Masa Lalu bukan momok yang menakutkan, kiranya kita dapat menjadikannya pembelajaran, untuk perubahan di masa depan -c-

Pages

visitor :

Flag Counter